kulalui jalan yang berbatu
kulalui jalan yang terjal
kaki yang tak henti berjalan
otak yang tak henti berputar
air mata yang tak henti terjatuh
tangan yang tak henti mengayunkan kekuatannya...
Tuhan? apa Engkau melihat segala cara yang aku jalankan?
aku mensyukuri setiap jalanku..
aku rasakan peluhku, aku rasakan deritaku.
Engkau mengujiku tanpa batas, menguji setiap perjalananku..
perjalanan hidupku bahkan perjalanan cintaku..
sudah aku katakan kepadaMu bahwa aku tak sanggup berjalan lagi.
namun Engkau menitahku dengan kesabaranmu...
aku mungkin merasa malu... sangat malu dengan keadaanku sekarang.
layaknya wanita yang tengah berjalan di kegelapan malam yang tak tahu akan berujung entah dimana...
masih panjangkah perjalananku atau berhentikah aku ditengah gelapnya malam ini?
Translate
Senin, 19 September 2016
SUMBER DAN SALURAN KOMUNIKASI PEMASARAN
SUMBER
DAN SALURAN KOMUNIKASI PEMASARAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Komunikasi Pemasaran Terpadu
Dosen Pengampu Dr. Edy Purwo
Saputro, SE, MSi
Disusun
oleh :
Yusnita
Rani L100130016
Alfi
Damayanti Sari Nastiti L100130017
Ulfah
Nurul Islam L100130022
Lovian
Setya Abadi M.P L100130024
A. Pengertian Komunikasi Pemasaran
Banyak teori komunikasi yang sudah diketengahkan oleh para
ahli, tetapi untuk strategi komunikasi yang memadai yang mendukung strategi ini ialah apa yang dikemukakan oleh
Harold Lasswell dalam Effendy (2003:26) bahwa cara yang terbaik untuk
menerangkan kegiatan komunikasi ialah harus menjawab pertanyaan “Who Says
What In Which Channel To Whom Whit What Effect ?”.
Hubungannya dengan strategi komunikasi, maka segala sesuatu
harus dipertautkan dengan komponen-komponen yang merupakan jawaban terhadap
pertanyaan dalam rumus Lasswell tersebut, yaitu : Who (siapakah
komunikatornya ?), Says what (pesan apa yang dinyatakannya?), In
which channel (media apa yang digunakannya ?), To whom (siapa
komunikannya ?) dan With what effect (efek apa yang diharapkan ?)
Tambahan pertanyaan tersebut dalam strategi komunikasi sangat penting karena
pendekatan (approach) terhadap efek yang diharapkan dari suatu kegiatan
komunikasi bisa bermacam-macam, yakni : Information (informasi), Persuasion
(persuasi) dan Instruction (instruksi).
Menurut David Pickton dalam Ilham
Prisgunanto (2006:8), Komunikasi Pemasaran adalah semua elemen-elemen promosi
dari marketing mix (bauran pemsaran) yang melibatkan komunikasi antarorganisasi
dan target audience pada segala bentuknya yang ditujukan untuk performance
pemasaran. Komunikasi pemasaran
adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan
mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan
merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan "suara"
perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana di mana perusahaan dapat membuat
dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.
B.
Sumber Pesan
Para ahli psikologi banyak mengamati perubahan respon individu sebagai
akibat exposure terhadap stimuli. Mereka antara lain mengembangkan teori
pembelajaran classical conditioning, yang memandang perilaku sebagai
asosiasi yang erat antara stimulus primer (misalnya, sukses sosial) dan
stimulus sekunder (merek pasta gigi, deodorant, atau sabun).
Stimulus sekunder dipasangkan dengan stimulus primer yang menimbulkan
respon tertentu. Sebagai akibat pemasangan ini, terbentuklah sebuah asosiasi.
Stimulus sekunder bisa memicu reaksi yang sama seperti stimulus pertama. Iklan
efektif umumnya mengaitkan dengan stimulus yang mampu menciptakan perasaan positif. Tugas pemasaran adalah mengangkat produk atau
nama korporat dari sekedar komoditas –nonmerek, berharga murah, massal,
bermargin tipis, harga bergantung hanya pada permintaan dan penawaran- menjadi
sebuah merek. Merek pada dasarnya adalah kepercayaan. Dengan kepercayaan itu,
konsumen berani membayar harga premium, memberi referensi, bahkan bisa lebih
memaafkan kalau melakukan kesalahan.
Terdapat tiga hal yang paling sering disinggung mengenai faktor –
faktor yang menentukan kredibilitas sumber, diantaranya adalah faktor keahlian,
bisa dipercaya, dan likability. Keahlian adalah pengetahuan komunikator
dalam bidang tertentu sehingga dapat mendukung klaimnya. Kejujuran menyangkut
seberapa jauh si sumber dipersepsikan obyektif dan jujur. Teman biasanya lebih
dipercaya ketimbang orang asing atau wiraniaga, dan orang yang tidak dibayar
namun mendukung suatu produk umumnya lebih dipercaya ketimbang orang yang
memang dibayar untuk itu. Likability mengacu pada seberapa menarik si
sumber di mata audiens. Sifat-sifat seperti keterusterangan, humoris, dan apa
adanya membuat orang lebih disukai. Sumber yang paling tinggi kredibilitasnya
adalah seseorang yang skornya tinggi dalam tiga hal tersebut.
Apabila pengiklan berkeinginan menggunakan konsep classical
conditioning untuk mempengaruhi konsumen, maka beberapa persyaratan harus
dipenuhi. McSweeney dan Bierly menyebutkan empat kondisi:
1. Tidak
boleh ada stimuli lain yang mungkin menghalangi unconditioned stimulus.
2. Unconditioned
stimulus tersebut belum pernah diasosiasikan dengan merek atau kategori produk
lain.
3. Unconditioned
stimulus itu jangan terlalu familier dan mesti disajikan secara tunggal.
Konsumen menjadi jenuh dengan stimuli tertentu yang sering muncul dalam mass
media (disebut sebagai Preexposure
Effect). Stimuli demikian tidak akan efektif sebagai unconditioned stimulus.
4. Classical
conditioning lebih efektif apabila conditioned stimulusnya baru.
Konsumen telah mematok asosiasi untuk produk-produk tenar.
C.
Memilih Saluran Komunikasi
Komunikator memilih saluran komunikasi yang efisien untuk menyampaikan
pesannya. Misalnya, umumnya detailer perusahaan farmasi jarang dapat
meminta waktu lebih dari sepuluh menit dari seorang dokter yang sibuk.
Presentasi mereka harus singkat, tajam, mengena dan meyakinkan. Hal ini membuat
kunjungan detailer menjadi sangat mahal. Industri farmasi mau tak mau mesti
memperluas saluran komunikasinya dengan memasang iklan di jurnal kedokteran,
mengirim direct-mail (berisi kaset audio dan video), membagi sample gratis,
dan juga telemarketing.
Pemasar juga dapat mensponsori makan malam bersama kelompok spesialis.
Kesemua saluran ini dimanfaatkan dengan harapan dapat membangun preferensi
dokter pada merek obat tertentu. Terdapat
dua saluran komunikasi yaitu:
1.
Saluran Komunikasi Personal
Saluran komunikasi dapat dibagi dua, personal dan non-personal.
Masing-masing saluran masih ada cabang-cabangnya lagi. Saluran komunikasi
personal meliputi dua orang atau lebih yang berkomunikasi langsung secara tatap
muka, pembicara dengan audiensnya, menggunakan telepon, atau e-mail. Komunikasi
personal bisa lebih efektif karena adanya peluang untuk mengindividualisasikan
penyampaian pesan dan umpan baliknya. Pembedaan lebih lanjut dapat diterapkan
pada saluran komunikasi pendukung, pakar, dan sosial. Saluran pendukung terdiri
dari wiraniaga yang menghubungi pembeli pada pasar yang dibidik. Saluran pakar
mencakup para ahli independen yang membuat pernyataan yang ditujukan kepada
calon pembeli. Saluran sosial meliputi tetangga, teman, anggota keluarga dan
kenalan yang bicara dengan pembeli sasaran. Banyak orang bersedia mencoba
produk baru karena faktor keluarga atau teman.
Perusahaan dapat mengambil langkah-langkah tertentu agar memancing
pengaruh pribadi dapat bekerja sesuai keinginan mereka, dengan cara:
• Mengidentifikasikan tokoh dan perusahaan
berpengaruh dan memusatkan upaya pada mereka. Khususnya pada pembelian barang
industri, kebanyakan perusahaan dalam industri cenderung mengikuti pemimpin
pasar dalam mengadopsi inovasi.
• Menciptakan pembentuk opini dengan cara
memasok produk pada orang-orang tertentu dengan kemudahan-kemudahan khusus
• Memanfaatkan tokoh masyarakat pemberi
pengaruh seperti ketua organisasi wanita, ketua kelas atau disc jockey setempat.
• Memanfaatkan orang berpengaruh atau dapat
dipercaya dalam iklan testimonial
• Membuat iklan yang memiliki “conversation
value“ tinggi. Iklan yang memiliki conversation value sering
memiliki slogan yang menjadi buah bibir masyarakat.
• Mengembangkan saluran getok tular referral
untuk membangun bisnis. Kalangan professional kerap mendorong kliennya
untuk merekomendasikan jasanya.
• Membuat forum elektronik.
2.
Saluran Komunikasi Non-Personal
Media terdiri dari media cetak (Koran, majalah, direct mail), media
siaran (radio, televise), media elektronik (kaset audio, video, CD-ROM, halaman
web) dan media display (baliho, papan iklan, poster, sign).
Kebanyakan pesan non-personal berasal dari media yang harus dibayar perusahaan
(paid media).
Masing-masing
media memiliki keunggulan dan kelemahan, diantaranya:
Kapabilitas
persuasif dari media cetak (Surat Kabar)
• Mampu menjangkau audiens yang luas
• Efektif untuk menjangkau wilayah lokal
• Fleksibel
• Cepat
• Kemungkinan mendapat umpan balik lebih cepat,
dan sebagainya.
Keterbatasan
media cetak (Surat Kabar)
• Tidak selektif
• Pesan hanya jangka pendek
• Clutter
• Biaya bervariasi tergantung ukuran iklan dan
sirkulasi
Kapabilitas
persuasif media cetak (Majalah)
• Sangat selektif
• Sangat mungkin ditujukan untuk kelompok
tertentu
• Produksi berkualitas tinggi
• Kredibilitas tinggi
• Pesan berjangka panjang
• High pass along rate
Keterbatasan
media cetak (Majalah)
• Perputaran cukup lama
• High clutter
• Umpan balik tidak langsung dan cukup lama
• Harga bervariasi tergantung sirkulasi dan
selektifitas
Kapabilitas
persuasive media siaran (Televisi)
• Kemungkinan menjangkau audiens yang luas
• Appeals to many senses
• Kemungkinan menarik dan menggugah emosi cukup
tinggi
• Kemungkinan mendemonstrasikan
• Secara keseluruhan biaya tinggi
• Biaya per kontak rendah
Keterbatasan
media siaran (Televisi)
• Jangka panjang
• High clutter
• Pesan jangka pendek
• Pemirsa dapat menolak eksposur menggunakan
zapping
• Day-after recall tests for feedback
Kapabilitas
persuasive media siaran (Radio)
• Selektifitas geografis dan demografis
• Short lead time
• Relatif murah
• Sangat baik untuk lokal
Keterbatasan
media siaran (Radio)
• Eksposur jangka pendek
• Hanya Audio/suara
• High clutter
• Zapping possible
• Delayed feedback through day-after recall
tests
Kapabilitas
persuasif media elektronik (Internet)
• Customized tracking possible and other
feedback tools possible
• Bermanfaat untuk menguatkan merek dan pesan
Keterbatasan
media elektronik (Internet)
• Demographic skew to audience
• Very high clutter
• Zapping possible
• Harga sangat bervariasi
• Konsern terhadap privasi
Kapabilitas
persuasif media Direct Mail
• Sangat selektif
• Kemungkinan Personalisasi sangat besar
• Novel, interesting stimuli possible
• Low clutter
Keterbatasan
media Direct Mail
• Dipersepsikan sebagai surat-surat yang tidak
berguna
• Feedback possible through response
• Biaya tinggi per kontak
Kapabilitas
persuasif media Direct Marketing
• Pengembangan database
• Audiens-nya sangat selektif
• Relatively free of clutter
Keterbatasan
media Direct Marketing
• Sangat privasi
• Respon dapat diukur
• Biaya per inquiry, biaya per sale, revenue
per iklan dapat dihitung
D.
Kesimpulan
Dalam menentukan sumber pesan yang akan digunakan harus memperhatikan
perubahan respon individu sebagai akibat exposure terhadap stimuli. Dan
dapat juga dikembangkan teori pembelajaran classical conditioning, yang
memandang perilaku sebagai akibat asosiasi yang erat antara stimulus primer dan
stimulus sekunder.
Penggunaan konsep classical conditioning untuk mempengaruhi konsumen,
harus memperhatikan persyaratan berikut:
(1) tidak boleh ada stimuli lain yang mungkin
menghalangi unconditioned stimulus.
(2) unconditioned
stimulus tersebut belum pernah diasosiasikan dengan merek
atau kategori produk lain.
(3) unconditioned
stimulus tidak boleh terlalu familier dan mesti disajikan secara tunggal
untuk menghindari preexposure effect.
(4) classical conditioning lebih
efektif apabila conditioned stimulus-nya baru.
Pemilihan saluran komunikasi personal harus memperhatikan hal-hal
berikut:
(1)
identifikasi tokoh dan perusahaan berpengaruh dan memusatkan upaya pada mereka.
(2) menciptakan pembentuk opini dengan cara memasok
produk pada orang-orang tertentu dengan kemudahan khusus.
(3)
memanfaatkan tokoh masyarakat pemberi pengaruh.
(4)
memanfaatkan orang berpengaruh dan dapat dipercaya dalam iklan testimonial.
(5)
membuat iklan yang memiliki “conversation value” yang tinggi.
(6)
mengembangkan saluran getok tular referral.
(7)
membangun forum elektronik.
Sedangkan saluran non-personal yang dapat dipilih adalah media yang
terdiri dari media elektronik (kaset audio, video, CD-ROM, halaman web), media
cetak (koran, majalah, direct mail), media display (baliho, papan iklan, poster
sign). Selain itu dapat dibuat suatu
atmosfir (lingkungan yang dikemas) yang dapat menciptakan atau memperkuat
kecenderungan pembeli untuk membeli produk. Dapat juga komunikator merancang
suatu even untuk mengkomunikasikan pesan tertentu pada audiens sasaran, seperti
konferensi pers, peluncuran produk, grand opening.
Daftar Pustaka
Alvan. 2011. Sumber Dan
Saluran Komunikasi Pemasaran. https://www.google.com/search?q=sumber+dan+saluran+komunikasi+pemasaran&ie=utf-8&oe=utf-8
Anna. 2013. Pentingnya Komunikasi
(Komunikasi Bab 9). http://annaannalollypop.blogspot.co.id/2013/11/komunikasi-bab-9_29.html.
Laila. 2013. Komunikasi
Pemasaran Dan Elemen Komunikasi Pemasaran. http://blogelaila.blogspot.co.id/2013/10/komunikasi-pemasaran-dan-elemen_286.html.
Sutino. 2013. Pentingnya
Komunikasi Dalam Pemasaran. http://irriyanti.blogspot.co.id/2013/11/bab-ix-komunikasi.html.
Langganan:
Postingan (Atom)